ich bin sechzehn jahre alt

kenapa judulnya pakai bahasa jerman ? sebenarnya lagi marok maroknya


well, maksudnya itu judul "saya berumur 16 tahun"
tanggal 7 februari 1996 adalah hari lahir aku
dan hari itu tepat hari ini


emang si bagi LO LO pade ini gak penting penting amat
tapi inikan blog aku 
sukak sukak aku donk mau buat apa!! (sambil garuk selangkangan)


menurut aku arti dari ulang tahun itu
-berkurangnya jatah hidup
-semakin dekatnya dengan kematian
-so pasti makin tua dan insyallah makin dewasa


tidak ada yang spesial dari hari ulang tahun aku
dan juga aku tidak terlalu WOW sekali dengan hal ini


tapi aku juga bersyukur atas berkah kesehatan yg telah di berikan tuhan
karena kalau tidak sehat apa apapun tidak bisa di lakukan


ada hal unik atau miris tetapi wajarlah
ketika hari lahir aku
-orang yang beri selamat dari hp itu HANYA 6 orang (alhamdulillah yaa)
-dan mirisnya lagi dari media sosial ASLI tidak ada satu orang pun yang ingat
-termasuk emak gw, kaco kali bah


tapi gak kalah mirisnya, di umur 16 tahun ini aku belum ada/belum dapat melakukan sesuatu yang berarti bagi keluarga maupun orang sekitar
menurutku umur segini sudah memberikan kontribusinya di kalangan masyarakat (wuuuuuiiiiihhhhhh)


tapi terima kasih yang sudah memberi selamat dan doanya
insyallah doanya terkabul amin ( ne malaikat sampit gw ini ""haloo om"" )


karena banyak yang tidak tau dan tidak terlalu penting
aku bilang sama emak aku
"makk adek (aku bilang adek loo) ulang tahun , kasih sesuanto donk"
emak menjawab "emak aja ulang tahun gak pernah kau kasih apa''
(aku hanya bisa tertunduk)kalau orang laen ulang tahun dirayain kalau kau emak buat syukuran mau?"


(ne emak ada'' aja ya) aku jawab " iya mak tapi tunggu jadi presiden dulu baru buat sukuran, emang ini jaman kuda gigit besi anak-anak ulang tahun di bikinkan sukuran"


yaa setelah perbincangan
emang aku memberi aku hadiah yaitu uang sebesar 10 rebu (alhamdulilah ya) bagi aku apa yang di beri orang tua itu akan menjadi berkah (sebenarnya uangnya untuk belik minyak)




so the conclusion is ulang tahun yang paling indenpenden dalan hidup,gak banyak orang tau


doanya adalah
get the better tetaplah bodoh agar selalu belajar tetaplah semangat , rezeki yang lancar seperti tsunami , have a great popularity , jadi exis jangan simpati kerna mahal...


dan sesuai moto blog: TETAPLAH SHARING WALAUPUN GAK PENTING


tetaplah lapar seperti photo di atas, walaupun nasi gorengnya asin setengah mampus


Senjata Tradisional Unik



Sepanjang peradaban, perang tak pernah luput dari sejarah. Dan, ada perang berarti ada senjata untuk mengalahkan lawan. Yang lazim dikenal mungkin panah, tombak, pisau dan jenisnya. Nah, uniknya, ada juga senjata-senjata yang diciptakan dengan bentuk nan aneh. Beberapa diantaranya adalah:


1. Katar

Katar merupakan senjata bangsa India yang membuat pemakainya memiliki cakar seperti Wolverine (ingat salah satu tokoh di film X-Men?). Sekilas, katar seperti pisau tunggal. Namun memiliki tombol yang saat diaktifkan akan membagi pisau menjadi tiga bagian. 

2. Zhua

Kalau yang satu ini berasal dari Cina, serupa seperti katar tapi berbeda bentuk. Fungsinya seperti cakar yang bisa menusuk dan melepaskan daging dari tubuh. Zhua lebih sering digunakan untuk menghancurkan perisai musuh.

3. Flying Fire

Flying fire disebut juga Nest of Bees, berasal dari Cina. Bentuknya seperti tabung heksagonal berisi buluh-buluh kayu sebagai anak panah. Berbeda dengan panah biasa, dengan flying fire ini, laju anak panah lebih cepat dan kuat. Hebatnya, bisa sekaligus meluncurkan 32 anak panah sekaligus.

4. Chu Ko Nu

Masih dari Cina, dengan bentuk panah seperti ini pastinya lebih hebat baik dari kekuatan, jangkauan dan kecepatannya. Terakhir digunakan saat perang Sino-Japanese 1894-1895.

5. Chakram

Chakram berbahan dasar logam ini digunakan secara luas oleh Sikh India peringkat tinggi. Berbeda dengan frisbee, chakram dilemparkan vertikal. Dengan tepi yang sangat tajam bisa mengiris lengan atau kaki dengan mudah. 

6. Scissor

Pastinya bukan gunting biasa, karena gunting yang satu ini dipakai oleh para gladiator Romawi kuno. Perhatikan gambar, ada tabung panjang dari logam yang dikenakan sang gladiator untuk menutupi tangan mereka, dan bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran yang sangat tajam.

7. Macuahuitl

Senjata yang satu ini digunakan bangsa Aztec untuk menangkap musuh atau korban hidup-hidup. Bentuknya seperti pedang dengan pisau cukur yang sangat tajam. Terdapat gerigi-gerigi tajam yang bisa merobek kulit. 

8. Kpinga

Suku Azande dari Nubia, Afrika memiliki senjata tradisional yang disebut kpinga. Penggunaannya seperti pisau lempar, panjangnya sekitar 22 inci dan memiliki tiga bilah pisau. Pisau yang mirip alat kelamin pria sebagai simbol kekuatan maskulin pemiliknya. Saat pemilik senjata ini menikah, biasanya kpinga dipersembahkan sebagai hadiah kepada keluarga istrinya.

9. Hook Swords

Biarawan Shaolin di Cina Utara punya senjata yang sangat indah, artistik, namun mematikan. Panjang pedang ini kira-kira 4 hingga 6 meter. 

10. Mere Club

Suku-suku Maori di Selandia Baru menggunakan senjata ini yang berbahan dasar batu giok nephrite, untuk menusuk lawannya. Mere Club digolongkan sebagai senjata yang memiliki nilai spiritual tinggi. Setiap Mere Club memiliki nama tersendiri secara turun-temurun. Bahkan, mereka percaya ada kekuatan spiritual di dalamnya. 





source:kaskus.us


Membaca Pikiran





Banyak anggapan bahwa membaca pikiran adalah pekerjaan seorang psikolog, paranormal atau bahkan dukun. Namun, percaya atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari, anda semua adalah seorang pembaca pikiran. Sebab, tanpa kemampuan untuk mengetahui pikiran serta perasaan orang lain, kita semua tak akan mampu menghadapi situasi sosial semudah apapun. Dengan membaca pikiran, kita dapat membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang lalu membuat kita dapat menentukan keputusan berikutnya.


Jika kita melakukan pembacaan ini dengan buruk, dampaknya bisa serius: konflik bisa saja terjadi akibat kesalahpahaman. Contoh yang nyata kesulitan mengenali pikiran dan perasaan orang lain—mindblindness, dapat dilihat pada penyandang autisme, dimana ketidakmampuan tersebut menjadi suatu kondisi yang mengganggu.


Kemampuan membaca pikiran ini, yang oleh William Ickes—profesor psikologi di University of Texas, disebut sebagai emphatic accuracy.
Darimana asalnya?
Kemampuan (terbatas) kita untuk membaca pikiran menurut Ross Buck–profesor Communication Sciences di University of Connecticut, memiliki sejarah yang amat panjang. Dikatakannya bahwa, melalui jutaan tahun evolusi, sistem komunikasi manusia berkembang menjadi lebih rumit saat kehidupan juga menjadi lebih kompleks. Membaca pikiran lantas menjadi alat untuk menciptakan dan menjaga keteraturan sosial; seperti membantu mengetahui kapan harus menyetujui sebuah komitmen dengan pasangan atau melerai perselisihan dengan tetangga.


Kemampuan ini sendiri muncul sejak manusia dilahirkan. Bayi yang baru lahir lebih menyukai wajah seseorang dibandingkan stimulus lainnya, dan bayi berusia beberapa minggu sudah mampu menirukan ekspresi wajah. Dalam 2 bulan, bayi sudah dapat memahami dan berespon terhadap keadaan emosional dari pengasuhnya. Nancy Eisenberg, profesor psikologi di Arizona State University dan ahli dalam perkembangan emosional, menuturkan bahwa bayi berusia 1 tahun mampu mengamati ekspresi orang dewasa dan menggunakannya untuk menentukan tingkah laku berikutnya.


Lanjutnya, bayi usia 2 tahun mampu menyimpulkan keinginan orang lain dari tatapan matanya, dan di usia 3 tahun, bayi dapat mengenali ekspresi wajah gembira, sedih atau marah. Saat menginjak usia 5 tahun, bayi sudah memiliki kemampuan dasar untuk membaca pikiran orang lain; mereka telah memiliki “teori pikiran.” Bayi tersebut mampu memahami bahwa orang lain memiliki pemikiran, perasaan dan kepercayaan yang berbeda dengan yang mereka miliki.


Anak-anak tadi mengembangkan kemampuan membaca pikiran dengan mengamati pembicaraan orang dewasa, dimana mereka membedakan kompleksitas aturan dan interaksi sosial. Selain itu, kegiatan bermain dengan teman sebaya juga dapat melatih anak untuk membaca pikiran anak lainnya. Namun, tak semua anak bisa mengembangkan kemampuan ini. Anak-anak yang mengalami penelantaran dan kekerasan cenderung mengalami hambatan dalam mengembangkan kemampuan membaca pikiran ini. Sebagai contoh, anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan kekerasan, mungkin akan jauh lebih peka terhadap ekspresi marah, walaupun sesungguhnya emosi marah tidak muncul.


Lanjut lagi, kemampuan membaca pikiran yang lebih maju biasa muncul pada masa remaja akhir. Hal ini terjadi karena kemampuan untuk menyimpan perspektif dari beberapa orang di saat yang sama—dan lalu mengintegrasikannya dengan pengetahuan kita dan orang yang bersangkutan itu—seringkali membutuhkan kemampuan otak yang sudah jauh berkembang.


Bagaimana Membaca Pikiran?


Membaca bahasa tubuh adalah komponen inti dari membaca pikiran. Lewat bahasa tubuh, kita bisa mengetahui emosi dasar seseorang. Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang mengamati gerak tubuh orang lain, mereka dapat mengenali emosi sedih, marah, gembira, takut dll, bahkan ketika pengamatan hanya dilakukan dengan pencahayaan yang minim.


Ekspresi wajah juga merupakan penanda bagi kita untuk dapat mengetahui apa yang dipikirkan orang lain. Namun sayangnya, banyak dari kita yang tidak mampu untuk mendeteksi ekpresi ini. Salah satu sumber yang kaya akan penanda ini adalah mata seseorang; otot-otot di sekitar mata. Mata seseorang adalah sumber penanda yang paling kaya jika dibandingkan bagian lain yang ada di wajah. Contohnya: mata yang turun ketika sedih, terbuka lebar ketika takut, terlihat tidak fokus kala sedang berkhayal, menatap tajam penuh kecemburuan, atau menatap sekitarnya ketika tidak sabar.


Kita dapat semakin tahu pikiran orang lain dari komponen-komponen dalam percakapan—kata-kata, gerak tubuh, dan nada suara. Namun diantara ketiganya, Ickes menemukan bahwa isi pembicaraan menjadi komponen terpenting dalam membaca pikiran dengan baik.


Menjadi Pembaca Pikiran Ulung


Lalu, bagaimana kita bisa menjadi seorang pembaca pikiran yang lebih baik? Tim dari Psychology Today telah merumuskan beberapa hal yang bisa membantu kita membaca pikiran.


- Kenalilah orang lain.
“Kemampuan membaca pikiran akan meningkat, semakin kita mengenal lawan bicara kita,” kata William Ickes. Jika kita berinteraksi dengan seseorang selama kurang lebih sebulan, kita akan lebih mudah untuk mengenali apa yang ia pikirkan dan rasakan. Hal tersebut dapat terjadi karena: kita mampu mengartikan kata-kata dan tidakan orang lain dengan lebih tepat, setelah mengamatinya dalam berbagai situasi; kedua, kita mengetahui apa yang terjadi dalam hidup mereka, dan mampu menggunakan pengetahuan itu untuk memahami mereka dalam konteks yang lebih luas.


- Minta umpan balik.
Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan cara menanyakan kebenaran dari tebakan kita. Misalnya, “Saya mendengar, sepertinya Engkau sedang marah. Benar tidak?”


- Perhatikan bagian atas dari wajah.
Emosi yang palsu, biasanya diungkapkan pada bagian bawah wajah seseorang. Sedangkan, menurut Calin Prodan—profesor neurologi di University of Oklahoma Health Sciences Center, emosi utama bisa dilihat dari sebagian ke atas wajah, biasanya di sekitar mata.


- Lebih ekspresif.
Ekspresivitas emosi cenderung timbal balik. Ross Buck, “semakin kita ekspresif, semakin banyak pula kita akan mendapat informasi mengenai kondisi emosional dari orang lain di sekitar kita.”


- Santai.
Menurut Lavinia Plonka, pengarang Walking Your Talk, seseorang cenderung “menyamakan diri” dengan lawan bicaranya melalui postur tubuh dan pola napas. Jika anda merasa tegang, teman bicara anda bisa saja, secara tak sadar, menjadi tegang pula lalu terhambat, dan akhirnya menjadi sulit untuk dibaca. Ambillah napas panjang, senyumlah, dan coba untuk menampilkan keterbukaan dan penerimaan kepada siapapun yang bersama anda.


Tinjauan Kritis


Perlu kita ingat, bahwa ekspresi emosi bisa berbeda di berbagai budaya. Ekspresi sedih di satu budaya, bisa jadi diinterpretasikan sebagai emosi lain di budaya lain. Jadi jika ingin membaca seseorang, kita perlu memperhatikan pula unsur budaya yang berlaku di tempat tinggal orang itu, jangan sampai salah menebak, atau bahkan memicu terjadinya kesalahpahaman.


Kita juga tak bisa mengesampingkan fenomena membaca pikiran ini sebagai sebuah fenomena yang biasa diasosisasikan dengan kemampuan supranatural, sebab percaya tidak percaya, memang ada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran yang sulit dijelaskan ilmu pengetahuan. Setidaknya penulis telah menemukan beberapa orang dengan kemampuan membaca pikiran, yang bahkan mampu melihat masa depan dan berbagai macam hal yang sulit diterima nalar.


source:kaskus.us

Featured Post

ASAS - ASAS HUKUM DI INDONESIA

Popular Post