Fauvisme
Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automnedalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2. Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hinggaBordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906. Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karyaimpresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut. "How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pureultramarine; these red leaves? Put in vermilion." "Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion." Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis. Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail. Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907. Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis. Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.
DAFTAR PELUKIS FAUVISME :
Surrealisme
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
Impresionisme
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an . Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet , ” Impression, Sunrise ” (”Impression, soleil levant”) . Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari .
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa. Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme , Fauvisme , and Kubisme . Ia memiliki ciri khas:
• Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
• Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina .
• Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
• Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
• Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
• Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
• Dikerjakan di luar ruangan ( en plein air )
Post-Impresionisme
Post-Impresionisme adalah suatu masa yang masih dipengaruhi sisa-sisa impresionisme. Pada awal 1880 pelukis mulai mengeksplorasi sisi lain dari penggunaan warna, pola, bentuk, dan garis yang sedikit berlawanan dari pencapaian impresionisme. Pelukis pada era ini contohnya adalah Vincent Van Gogh , Paul Gauguin , Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec . Camille Pissarro , yang sebelumnya adalah seniman impresionis kemudian mengembangkan gaya pointilisme . Monet meninggalkan kewajiban melukis di luar ruangan. Paul Cézanne , meskipun telah tiga kali terlibat dalam pameran impresionis, kemudian mengembangkan gayanya tersendiri. Karya seluruh seniman ini meskipun tidak lagi menganut aliran impresionisme namun masih mengandung unsur-unsur dasarnya.
Konstruktivisme
Konstruktivisme boleh dipertimbangkan sebagai epistemologi – sebuah hasil kerja filosofi rangka kerja ataupun teori pembelajaran – Jean Piaget,1967, yang menyatakan manusia membentuk sebuah arti dari struktur pengetahuan sekarang. Argumen mengenai sifat dasar bimbingan pembelajaran manusia membangun teori pembelajaran dan metode pengajaran pendidikan. Konstruktivisme menghargai pengembangan pembelajaran dengan fasilitator pendukung yang dicetuskan dan diarahkan oleh pelajar.
Konstruktivisme dapat diartikan sebagai pergerakan di dalam seni dan arsitektur yang pertama kali berkembang di Moscow tahun 1915 dan merupakan pengaruh kubisme yang dipengaruh i oleh dari De Stij dan Bauhaus. Arsitek konstruk tivisme meminta peninggalan dari semua tradisi dan peraturan yang bersejarah, tanda dari arsitek yang menegaskan kegunaan dan aspek fungsional.
Sejarah
Pada abad lalu, ide-ide konstruktivis tidak dihargai secara luas oleh sebab persepsi yang ada bahwa permainan anak-anak terlihat tidak bertujuan dan tidak penting. Jean Piaget tidak setuju dengan pandangan tradisional ini. Dia melihat permainan sebagai bagian yang penting dan diperlukan dalam perkembangan kognitid pelajar dan menyediakan tanda-tanda ilmiah mengenai pandangan ini. Sekarang ini, teori konstruktivis mempengaruhi banyak sector dari pendidikan informal. Salah satu contohnya adalah investigate centre di Natural History Museum, London. Di sini, pengunjung dapat mengikutserta dalam investigasi terbuka mengenai spesimen sejarah alami asli yang menuju tujuan pribadi.
Konstruktivisme dihasilkan di Rusia oleh kelompok perintis pelukis, tidak lama kemudian menyebar ke Eropa Barat. Yang paling ekstrim, gaya ini diberi permintaan bahwa sebuah bangunan seharusnya mengandung semata-mata dari elemen yang benar-benar dibutuhkan untuk fungsi tersebut. Semua dari ide progresif ini berkumpul di dalam program dari Bauhaus yang ditemukan tahun 1919. Pergerakan konstruktivisme muncul dengan cepat setelah perang dunia I di Moscow dan menyokong penolakan komplit dari semua tradisi sebagai tanda dari ”Realita Baru”. Arsitektur benar-benar dikurangi seperlunya, elemen fungsional dan seperti seni lain, bersubjek dari ketentuan-ketentuan teknologi.
Pengikut pergerakan ini percaya bahwa gedung seharusnya terdiri semata-mata dari bagian yang dibutuhkan untuk memastikan keutuhan strukturnya. Ini seharusnya direncanakan daripada didisaindengan dasar dari pendirian estetis, dimana ditolak sebagai formalisme belaka. Pengaruh konstruktivisme pada arsitektur di Eropa, terbatas dari grup De Stij di Holland, dan Bauhaus di Jerman. Ini memungkinkan untuk melihat tahap kedua dari konstruktivisme yang muncul sekitar tahun 1950. Ketika material konstruktivisme baru dan perkembangan baru dalam keahlian struktural membuat bentuk baru yang memungkinkan. Gema dari konstruktivisme juga bisa dideteksi dari beberapa teknologi tinggi dan bangunan dekonstruktivisme.
Tokoh-Tokoh dalam Konstruktivisme
Naum Gabo (1890 – 1977)
Kebangsaan : Rusia-Amerika
Laszlo Moholy-nagy (1895 – 1946)
Kebangsaan : Hungaria
Victor Pasmore (1908 – 1998)
Kebangsaan : British
Liubov Popova (1889 – 1924)
Kebangsaan : Rusia
Oskar Schlemmer (1888 – 1943)
Kebangsaan : Jerman
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni di Italia yang didirikan pada tahun 1909 oleh Filippo Marinetti, yang adalah seorang sastrawan. Gerakan ini mendapat inspirasi dari kehidupan yang berubah menjadi modern berkat teknologi mesin yang menghasilkan unsur gerak dan kecepatan sebagai unsur yang sangat berpengaruh bagi kehidupan menusia di awal abad ke-20. Tokoh Futurisme dalam seni sastra selain Marinetti adalah Giacomo Balla, Ardengo Soffici dan Stephane Mallarme. Futurisme kemudian juga berkembang dalam seni rupa. Hal utama dalam Futurisme adalah bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan dalam lukisan:”….the Futurist developed the concept of ‘ dynamism’, the representation of humanity or machines in action…” (Duro, 1994: 135).
Futurisme memanfaatkan prinsip aneka-tampak (multiple viewpoints) yang dikembangkan Kubisme – selain juga mempengaruhi De Stijl.
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain. Artinya, dalam Futurisme huruf tidak hanya diperlakukan sebagai tanda bunyi tetapi juga sebagai lambang rupa untuk menyampaikan suatu makna. Hal ini disebabkan karena banyak penyair-penyair Futurisme yang memanfaatkan tipografi sebagai bagian dari ungkapan perasaannya dalam berpuisi.
De Stijl
De Stijl atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni di sekitar tahun 1920an. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia pertama yang berlarut-larut. Komunitas seni de Stijl kemudian berusaha memenuhi keinginan masyarakat dunia mengenai sistem keharmonisan baru di dalam seni. Konsep ini diwujudkan dalam pemikiran utopia. Mereka mewujudkan abstraksi dan keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di samping bantuan warna hitam dan putih.
Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.
Composition with Yellow, Blue, and Red 1939-42.
Piet Mondrian. Oil on canvas. 72.5 x 69 cm.London, Tate Gallery.
Sekitar tahun 1915, Van Doesburg mengadakan pertemuan dengan para pelukis .Pertama bertemu dengaan Piet Mondrian pada suatu pameran di Museum Stedelijk, Amsterdam. Mondrian, yang pindah ke paris pada tahun 1912 telah mengunjungi holland ketika perang meletus dan dia tidak dapat kembali ke Paris dan bergabung komunitas pelukis Laren dimana bertemu dengan Bart van der Leck dan M. H. J. Schoenmaekers. Tahun 1915, Schoenmaekers mempublikasikan Het nieuwe wereldbeeld (’The New Image of the World’), yang diikutin oleh Beginselen der beeldende wiskunde (’Principles of Plastic Mathematics’) pada tahun 1916. Dua publikasi ini sangat berpengaruh hebat terhadap modrian dan anggota lain.
Van Doesburg juga dikenal sebagai J.J.P. Oud and the Hungarian artist Vilmos Huszàr . Tahun 1917, pelukis ini bekerja sama dengan poet Anthony Kok, dan menemukan gaya of De Stijl. Arsitek muda Gerrit Rietveld berpengaruh dalam kelompok pada tahun 1918.
Setelah beberapa tahun kemudian, kelompok ini tetap serba sama walaupun pada tahun 1918, Van der Leck keluar dari kelompok itu dikarenakan perbedaan pendapat. The social and economic circumstances of the time formed an important source of inspiration for their theories. Their ideas about architecture were heavily influenced by Berlage and Franky Lloyd Wright Setelah tahun 1920Tahun 1920 mulai ada perubahan pandangan dalam kelompok. Dari Van Doesburg’s bersatu dengan Bauhaus yang mempengaruhi Malevich dan Russian Constructivism. Hal ini tidak disetujui oleh sebagian kelompok. Tahun 1924 Mondrian keluar dari kelompok setelah Van Doesburg menerapkan teari elementarism, yang mengatakan garis horizontal lebih vital daripada vertikal. Sebagai tambahan grup De stijl merekrut anggota baru yang menganut gaya dadaist. Pengaruh dan perkembangan
Konsep de Stijl banyak dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J. Schoenmaekers. Piet Mondrian, kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920, meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frase Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld.
Pada dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam interior dan arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri.
De Stijl meredup seiring perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang kematian Theo van Doesburg. Prinsip dan pengaruhNama de stijl berasal dari gttfried Semper’s Der Sill (1861-1863) dimana adanya kesalahpahaman dari penganut materialisme dan functionalism. Pada umunya De stijl menerapkan prinsip simple dan abstrack di lukisan dan arsitektur dengan menggunakan garis lurus (vertikal dan horizontal ) dan bentuk persegi. Lukisan dan arsitektur de stijl selanjutnya terbataas pada warna merah, kuning, biru dan 3 warna tambahan yaitu hitam, putih, dan abu-abu, De stijl menghindari bentuk simetris dan estetik keseimbangan. De stijl adalah aliran seni yang terpengaruh dari gaya lukisan kubisme seperti mysticism dan berasal dari idea bentuk geometrik dalam filosofi neoplatonic. De stijl memberi pengaruh bauhaus, gaya international, fashion dan interior design. Setelah Kematian Van Doesburg
Theo van Doesburg meninggal di Davos pada tahun 1931. Karena Van Doesburg memiliki peranan penting dalam kelompok De stijl, gaya de stijl tidak bisa berkembang tanpa karakter sentral yang kuat. De stijl bukan kelompok yang bersatu. Faktanya anggotanya kenal satu sama lain, namun komunikasi antar anggota melalui surat menyurat . Contahnya Mondrian dan Reitveld tidak pernah bertemu tapi berkomunikasi melewati surat menyurat.
Seniman yang terlibat dalam gerakan de Stijl
Piet Mondrian (1872 – 1944) painter
Theo van Doesburg (1883 – 1931) painter, designer dan writer
Ilya Bolotowsky (1907 – 1981) painter
Marlow Moss (1890 – 1958) painter and sculptor
Amédée Ozenfant (1886 – 1966) painter
Max Bill (1908 – 1994) arsitek dan designer
Jean Gorin (1899 – 1981) painter
Burgoyne Diller (1906 – 1965) painter
Georges Vantongerloo (1886 – 1965) sculptor
Gerrit Rietveld (1888 – 1964) architect and designer
Bart van der Leck (1876 – 1958) painter
Cornelis van Eesteren (1897-1981) architect
Robert van’t Hoff (1887-1979) architect
Vilm0s Huszar (1884-1960) painter
Bauhaus
- sebuah ikon dari perkembangan Seni dan Arsitektur yang lhair akibat revolusi industri di daratan Eropa pada awal abad 20
- aliran dengan ideologi Perdamaian antara Seni dan Industri.
Bauhaus juga dikenal dengan faham-fahamnya yang bersifat revolusioner dan universal.
Kelahiran Bauhaus didahului dengan terbentuknya Deutscher Werkbund pada 9 October 1907 di Munchen, Jerman yang digagas oleh dua arsitek,yaitu Theodor Fischer dan Hermann Mutheseus. Deutscher Werkbund merupakan nama kelompok diskusi yang terdiri dari seniman muda, arsitek muda , penulis muda, pengrajin muda, dan kelangan industri.
Pada awalnya,kelompok ini beranggotakan 12 seniman dan 12 pemilik industri dan dianggap kelompok kelas menengah waktu itu.
Tujuan didirikan kelompok ini untuk mencari solusi dalam meningkatkan kualitas produk-produk desain Jerman. Selan itu, diskusi ini juga mengarah pada usaha melepaskan diri dari idiom-idiom desain konservatif yang telah berkembang di daratan Eropa, termasuk Jerman selama berabad-abad. Karena hal itu, Deutscher Werkbund dikenal sebagai pionir Modernism dalam bidang arsitektur.
Deutscher Werkbund dikenal sebagai The International Style berkat Henry Russel Hitchcock dan Philip Johnson pada pameran Arsitektur Modern di The Museum of Modern Art-New York pada tahun 1932.
Deutscher Werkbund terpecah menjadi dua karena perbedaan ideologi, yaitu :
1. Typisierung yang dipimpin oleh Peter Behrens dan Mutheseus
2. Kunstwollen yang dipimpin oleh Henry van de Velde, Hugo Hearing, Hans Poelzig, Walter Gropius dan Bruno Taut.
* Walter Gropius nantinya yang mendirikan Bauhaus di kota Wiemar (yang merupakan kota Acropolis (negara kota) berbentuk republik yang baru saja berdiri) di Jerman pada tahun 1919.
Peran Bauhaus dalam Desain
Bauhaus berasal dari kata Bauen yang artinya to built dan Haus yang artinya house. Bauhaus merupakan seolah yang didirikan oleh Walter Gropius Pada awalnya, Bauhaus ini merupakan pengembangan pendidikan seni dan kerajinan yang dikelola oleh Henry van de Velde yang menekankan praktek ketrampilan di berbagai industri.
Menjelang Perang Dunia pertama, 1914, Henry van de Velde (tokoh Art Nouveau) yang mempimpin sekolah seni dan kerajinan Weimar, mengundurkan diri dan kembali ke negara asalnya-Belgia. Hal ini disebabkan karena sikap radikal warga Jerman terhadap warga asing. Selama perang dunia, sekolah ini ditutup. Warga Jerman yang pada awalnya menyambut gembira perang dunia pertama, pada akhirnya muncul keraguan dan sikap anti perang mulai bermunculan, yaitu pada tahun 1916 dan 1917. Para seniman dan arsitek menerbitkan manifesto dan petisi anti perang.
1917, Walter Gropius,seorang arsitek menyatakan bahwa para intelektual harus melakukan perpindahan atau pergantian front, dari medan pertempuran fisik menuju medan pertempuran budaya. Ia menganggap sistem Werkbund Jerman ketinggalan zaman sehingga perlu reformasi pendidikan seni rupa. Saat perang usai, Walter mengirimkan proposal sebuah perombakan pendidikan dan sekolah seni rupa yang disetujui oleh pemerintah pada saat itu. Bauhaus berdiri saat Jerman masih mengalami keresahan sosial ekonomi akibat perang dunia pertama.
1919,Walter ditunjuk sebagai direktur sekolah yang baru didirikan, yaitu : ” Staatliches Bauhaus-Weimar “
Tujuan dari sekolah ini, yaitu seniman dan kriyawan bekerja sama untuk menciptakan bangunan masa depan.
Bruno Taut adalah seorang yang sangat berpengaruh pada Gropius. Ia yang mengajak pertama kali membangun rumah untuk rakyat dan meminta keterlibatan setiap cabang seni dalam arsitektur.
Dalam manifesto, Gropius menulis, ” Mari kita bersama-sama menciptakan bangunan masa depan, di mana segala sesuatunya menyatu dalam sebuah bentuk, arsitektur, patung , dan lukisan.” (Droste,1990 :18)
Perkembangan dan perhatian Gropius terhadap modernisme dan indutrialisasi tampak dari perubahan motto sekolah Bauhaus dari ” A unity of art and hadicraft “ menjadi ” Art and Technology, a new unity “. Romantisme dan ekspresionisme digantikan oleh desain terapan yang snagat rasional dan dapat diproduksi secara massal menggunakan mesin.
Pada dasarnya, Bauhaus berupaya meningkatkan mutu desain di era industri.
Karya seni lukis Bauhaus kebanyakan berbentuk kubisme dan ekspresionisme yang merupakan pengaruh dari pelukis modern Rusia bergaya konstruktivisme.
Revolusi desain oleh Bauhaus berintikan penolakan secara formal terhadap sejarah seni yang disebut anti historism pada asyarakat yang sangat konservatif antitesis dari lembaga yang sama di Paris,Prancis,Ecole des Beaux Arts yang mengutamakan pendidikan sejarah seni dan hal inilah yang memberi pengaruh sangat besar terhadap perkembangan desain dan industri di dunia sampi saat ini.
Sekolah Bauhaus
Sekolah Bauhaus berdiri pada tahun 1919,di mana sekolah ini merupakan penggabungan dari 2 sekolah seni, yaitu Kunstgewerbeschule (Grand Ducal Saxon School of Art and Crafts) dan Hochschule fuer Bildendekunst ( Grand Ducal Saxon Academy of Fine Arts).
Misi Bauhaus adalah mengajarkan pendidikan arsitektur ,seni,desain dan creft sebagai sebuah kesatuan bersama teknologi.
Dengan sistem pendidikan Bauhaus pada awalnya menyerupai sistem yang terdapat pada kuil-kuil Budha Shaolin dengan tema sentralnya di bidang desain.
Para mahasiswa diberi pendidikan desain dengan metoda kerja praktek yang di selingi ritual latihan pernafasan, latihan disik, meditasi dan begetarian serta memanfaatkan bengkel praktek dan kantin sebagai pusat interaksi sosial antar warga Bauhaus, terutama antara master dan murid.
Sistem pengajaran ini diperkenalkan oleh Johannes Itten.
Pada tahun 1925, Bauhaus pindah ke Dessau dengan identitas yang lebih jelas sebagai Institute of Design, dengan pengajarnya Joseph Albers, Marcel Breuer dan Gunta Stolzl. Antara tahun 1928- 1930 ,dibawah pengelolaan Meyer, desain-desain yang dihasilkan Bauhaus mencapai sukses secara komersial.
Namun pada bulan April 1933, Bauhaus ditutup oleh pemerintah Nazi Jerman . Sebagian staf pengajar dan pengelolanya pindah ke Amerika dan thun 1937, Moholy Nagy membangun New Bauhaus di Chicago, sedangkan Gropius menjadi guru besar arsitektur di Universitas Harvard.
Dalam perkembangan sejarah sekolah Bauhaus di bagi menjadi 2 periode ,yaitu Periode Weimar ,1919-1924 dan Periode Dessau , 1925-1932.
Perpindahan sekolah Bauhaus ke Weimar disebabkan tekanan politis dari pemerintah Weimar yang menganggap Bauhaus dengan prinsip universalisme nya tidak punya rasa nasionalisme.
Secara singkat,dapat disebutkan beberapa prinsip yang berlaku dalam pengajaran Bauhaus :
- dipengaruhi seni ekspresionisme
- menggunakan garis Bauhutte
- menggabungkan seniman dan kriyawan
- pendekatan rasionalisme dan desain untuk mesin
Bauhaus memiliki cita-cita utopia membangun masyarakat spiritual baru. Bengkel kaca patri, kayu dan metal diajarkan oleh para seniman dan kriyawan, menggunakan metode kerja dari Bauhutte: master (guru) – journeyman (pengembara) – apprentice (murid magang).
Para pe-desain yang pernah menjadi Direktur Bauhaus :
- Walter Gropius ( memimpin hingga 1928)
- Johannes Itten
- L.Mies Van der Rohe (1886-1969)
Van der Rohe adalah seorang arsitek terkemuka yang menjadi direktur terakhir. Terkenal dengan ungkapannya ” Less is more “ Ide-ide baru diajarkan ketika Paul Klee dan Vassilly Kandinsky mengajar di Bauhaus tahun 1920 dan 1922. Klee menggabungkan seni rupa modern dengan seni primitif dan gambar anak dalam menciptakan gambar dna lukisan yang memperngaruhi komunikasi visual. Menurut Kandinsky, warna dan bentuk memiliki nilai-nilai spiritual dan makna tersendiri.
Johannes Itten adalah seorang pelukis modern yang bergabung sebagai pengajar di Bauhaus pada 1920 dan membina mahasiswa baru dalam kuliah-kuliah pendahuluan. Itten sebelumnya, pernah belajar ilm kebatinan daam filsafat timur Persia Kuno. Metoda pendidikan yang berbau mistik ini berlangsung sampai Itten berhenti dari Bauhaus pada 1923 karena berbeda pendapat dengan Gropius. Metode yang diajarkan Itten dianggap tidak sesuai dengan prinsip Bauhaus yang lebih menitik beratkan pada rasionalisme dan desain untuk mesin. Bauhaus cenderung pad abahasa rupa dalam desain yang obyektif (prinsip modernisme) dna menolak metode pendekatan yang subyektif dan selera pribadi ( Meggs, 1992 :290 ).
Lazlo Moholy-Nagy , terkenal dengan desain yang memanfaatkan tipografi dengan cermat : ” Tipografi adalah alat komunikasi, harus berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat. Kejelasan sangat penting . Legability juga menjadi perhatian Moholy-Nagy selain juga menciptakan bahasa tipografi yang lentur.
Jan tschichold ( 1902-1974) terkenal dengan buku-buku mengenai dasar-dasar desain tipografi yang berjudul :
” Elementare Typographie ” tahun 1925 dan ” Die Neue Typhographie “ tahun 1928.
Beberapa pemikirannya mengenai tipografi adalah :
-Susunan huruf asimetris
-Huruf sans serif dengan ukuran dan berat yang berbeda : kembali pada bentuk dasar alfabet.
-Susunan desain vertika / horisontal
Art Deco
Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II. Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia. Karya-karya seniman Art Deco memakai warna-warna yang kuat serta bentuk-bentuk abstrak dan geometris misalnya bentuk tangga, segitiga dan lingkaran terbuka. Komposisi elemen-elemennya mayoritas dalam format yang sederhana.
Asal usul Nama Art Deco
Ungkapan Art Deco diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Décoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25“ yang bertujuan untuk meninjau kembali pameran internasional “Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes“ yang diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris. Pada tanggal 2 November 1966 artikel yang berjudul “Art Deco“ dimuat di The Times, setahun kemudian artikel “Les Arts Déco“ dari Van Dongen, Chanel dan André Groult furniture dimuat dalam majalah Elle. Ungkapan Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco“ karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.
Latar Belakang Munculnya Art Deco
Revolusi Industri
Revolusi Industri (akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20) menciptakan pergeseran sosial, dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industrial. Tidak semua masyarakat menerima dan menyukai barang-barang yang diproduksi oleh mesin. Revolusi Industri juga membawa perubahan pada Arsitektur. Setelah Revolusi Industri diperlukan suatu tipologi bangunan yang berbeda dari abad sebelumnya, misalnya, pabrik, stasiun, bangunan perdagangan, bangunan perkantoran, perumahan dan lain lain. Pada jaman itu muncul konsepsi-konsepsi baru tentang iklan, fotografi, produksi massal dan kecepatan/laju.
Perang Dunia I (1914-1918)
Setelah perang berakhir, masyarakat sibuk menata kembali lingkungannya, mereka memerlukan berbagai macam peralatan. Hal ini memberikan kesempatan dan semangat kepada para seniman untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru yang modern dan fungsional. Art Nouveau suatu gerakan seni yang popular pada tahun 1894-1914 tidak lagi bisa bertahan lama karena hasil karya mereka kurang fungsional, penuh dekorasi dan harganya sangat mahal.
Usaha-usaha Mencari Solusi Permasalahan
Para seniman menciptakan suatu gaya yang dapat merangkul selera semua lapisan masyarakat. Pengenalan terhadap material baru seperti plastik, bakelit, kaca dan krom mengharuskan para seniman mencari cara dan gaya sehingga material tersebut dapat diolah dan diproduksi secara massal. Pengertian bahwa dengan desain yang bagus dapat menaikkan omset penjualan membuat mereka berpikir bagaimana menghasilkan barang yang sesuai dengan selera pasar. Hal ini dapat dilihat dalam keragaman hasil rancangan para seniman tersebut.
Para Seniman Art Deco
Art Deco yang orisinal lahir pada awal tahun-tahun setelah berakhirnya perang dunia pertama, saat para seniman mencari perspektif baru dengan menolak menggunakan ornamen yang identik dengan Art Nouveau. Mereka menggunakan lagi ornamen-ornamen historis, mereka menggunakan pendekatan eklektik. Para seniman dari berbagai media dengan cepat mengadopsi gaya yang spektakuler ini.
Beberapa desainer Art Deco, misalnya Jaques-Emile Ruhlmann yang dikenal sebagai master Art Deco melalui karya mebelnya yang hampir selalu memakai material mahal. Desainer mebel lain misalnya Paul Follot, Pierre Chareau, Clement Rousseau, tim desain Süe et Mare (Louis Süe and André Mare) serta Eileen Gray. Rene Lalique dikenal dengan hiasan dari kaca dan desain perhiasannya, Susie Cooper dan Clarice Cliff terkenal dengan keramiknya, Jean Puiforcat dengan perak dan pekerjaan metalnya, Paul Poiret terkenal dengan motif tekstilnya, dan A.M Cassandre dikenal dengan poster-posternya. Desainer Art Deco terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama adalah desainer yang mengkonsentrasikan diri pada desain yang individual dan dikerjakan dengan kemampuan pekerjaan tangan yang tinggi, rancangan tersebut hanya dapat dibeli oleh kalangan atas, sedangkan kelompok lainnya adalah kelompok desainer yang mengutamakan desain berbentuk geometri dengan berdasarkan pada pertimbangan fungsional. Beberapa desainer Art Deco yang menciptakan barang-barang untuk masyarakat banyak misalnya Susie (Susan Vera) Cooper (1902-1995) yang terkenal tidak saja sebagai desainer tetapi juga sebagai produser keramik. Desainer Art Deco lainnya adalah René Lalique (1860-1945) sebagai desainer perhiasan dan desainer glass/kaca. Dari pakaian, perhiasan, poster sampai perabot dan peralatan rumah tangga, semua karya-karya ini memeriahkan dunia Art Deco, para seniman yang menghasilkannya berasal dari berbagai latar belakang. Mereka mencoba menghadirkan karya-karya yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat itu ditengah perubahan jaman. Partisipasi masyarakat luaslah yang membuat seni ini menjadi spektakuler.